Rahasia Sukses Membuat Cake
Cake banyak jenisnya, namun menurut cara membuatnya ada tiga jenis, yaitu sponge cake, chiffon cake dan pound cake.
Sponge Cake
adalah cake yang dibuat dengan terlebih dahulu mengocok telur dan gula
sampai mengembang. Setelah itu tepung dimasukkan, menysul margarin yang
telah dicairkan. Cake yang dihasilkan lembut seperti spons.
Chiffon Cake
adalah cake yang dibuat dengan mencampurkan kuning telur dengan minyak,
tepung terigu, dan baking powder. Sementara putih telur dan gula
dikocok terpisah sampai mengembang dan kaku. Cake yang dihasilkan
bertekstur halus dan lembut.
Pound Cake
dibuat dengan mengocok margarin dan gula terlbih dahulu sampai kental
kemudian terigu dan bahan lainnya dimasukkan. Cake ini teksturnya legit
dan agak berminyak, karena jumlah telur, gula dan tepung terigu yang
dipakai seimbang. Masing-masing bahan ditakar sebesar 250 gram. Fruit
cake atau cake buah biasanya lebih enak hasilnya bila menggunakan adonan
dan teknik ini.
Kenali Bahan - Bahannya
Bahan
utama membuat cake adalah telur, gula, tepung terigu, dan margarin atau
mentega. dari ketiga bahan utama ini, cake bisa divariasikan dengan
tambahan susu, cokelat, kacang-kacangan, dan buah kering.
Telur
Fungsinya
untuk membentuk struktur cake, karena telur dapat membuat adonan
mengembang sehingga membentuk volume cake. Selain itu telur juga
memberikan rasa, warna dan kelembapan pada cake.
Gula
memberi
rasa manis pada cake dan memberikan aroma. Ini terjadi ketika proses
karamelisasi adonan cake saat dioven. Ini menimbulkan reaksi browning
(munculnya warna kuning kecokelatan) pada cake. Gula yang dipakai bisa
berupa gula pasir, gula kastor, gula palem, brown sugar, dan gula bubuk.
Tepung
cake
bisa dibuat dari tepung terigu, tepung ketan, tepung beras maupun
tepung-tepung lainnya. Namun paling umum digunakan untuk membuat cake
adalah tepung terigu. Tepung terigu yang cocok untuk cake adalah yang
mengandung protein sedang (tepung terigu serbaguna) atau protein ringan.
Terigu berprotein tinggi hanya cocok untuk membuat roti.
Lemak (Margarin / Mentega)
Penambahan
lemak juga menjadikan cake gurih dan lebih empuk. lemak yang digunakan
dalam adonan cake bisa berupa margarin, mentega, shortening (mentega
putih), dan minyak. Margarin terbuat dari lemak tumbuhan yang diberi
aroma dan harga jualnya murah. Mentega terbuat dari lemak hewan (lemak
susu) sehingga rasa rasa cake lebih gurih dengan aroma harum. Namun
harga mentega lebih mahal dibandingkan dengan margarin. Shortening atau
biasa disebut mentega putih juga terbuat dari lemak tumbuhan namun
kandungan airnya sedikit sehingga bila digunakan dalam cake, tekstur
cakenya empuk dan rasanya tidak gurih.
Pengembang
Bahan
ini memang tidak mutlak dibutuhkan. Namun banyak yang memakainya untuk
menstabilkan adonan cake. Padahal jika proses pengocokan telur dan gula
dilakukan dengan benar hingga campuran telur dan gula mengembang
sempurna, sudah cukup untuk membuat cake labih bervolume dan memiliki
kerangka.
Bahan
pengembang pada prinsipnya ada dua macam. Yang berbentuk serbuk seperti
baking powder dan baking soda atau berbentuk pasta seperti ovalet dan
SP> Pengembang berbentuk pasta sering disebut cake emulsifier.,
karena selain menstabilkan adonan, juga memperbaiki tercampurnya lemak
dan air dalam adonan. Agar tercampur sempurna, pengembang serbuk
sebaiknya dicampurkan dengan tepung terigu.
Sementara
itu, pengembang pasta ditambahkan pada proses pengocokan telur dan
gula, yaitu ketika gula mulai larut dan telur mulai berwarna putih.
Namun perlu diingat bahwa takaran untuk bahan pengembang harus pas.
Karena terlalu banyak pengembang dan kurang cairan juga bisa menyebabkan
cake mudah keras dan kering.
Mengocok Telur
- Sebelum
mulai megocok telur, pastikan pengocok dalam keadaan kering. Peralatan
yang basah dan berlemak membuat telur tidak mengembang meski dikocok
dalam waktu lama.
- Jangan
menggunakan telur yang baru dikeluarkan dari lemari es. Jika telur
terlanjur disimpan di lemari es, biarkan telur di suhu ruang selama 1
jam sebelum dikocok.
- Berat
telur yang digunakan dalam resep adalah 50 gram tanpa kulit. jika berat
telur kurang dari 50 gram, tambahkan kuning telur dari telur yang lain.
Sebaliknya jika berat lebih dari 50 gram kurangi putih telurnya saja.
- Pengocokan
telur dan gula bisa dilakukan bersamaan. Tetapi bila telur yang
digunakan hanya bagian putihnya, gula dimasukkan sedikit-sedikit setelah
putih telur dikocok hingga berbusa.
- Istilah
"kocok telur sampai mengembang", artinya telur dan gula dikocok hingga
kental. Cirinya terdapat guratan-guratan jalannya mikser di atas adonan
yang dikocok. Bila guratan tidak segera hilang artinya telur sudah cukup
kental
Mencapur Adonan
- Mencampur
margarin/mentega dengan telur tidak boleh dilakukan sekaligus karena
adonan tidak akan bercampur. Masukan telur satu persatu ke dalam mentega
yang dikocok. Setelah terkocok rata, baru masukkan telur yang lain.
Begitu seterusnya hingga telur habis.
- Untuk
membuat kue yang menggunakan mentega kocok, pakailah gula kastor (gula
dengan butiran halus) agar cepat hancur. Gula pasir membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk larut.
- Bahan-bahan
kering seperti tepung terigu, susu bubuk, tepung meizena, cokelat
bubuk, dan baking powder bisa dimasukkan secara bersamaan ke dalam
adonan telur. Ayak terlebih dahulu semua bahan itu menjadi satu. setelah
itu baru dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam adonan.
- Pencampuran
bahan kering ke dalam adonan telur sebaiknya menggunakan spatula
ataupun sendok kayu. Jangan menggunakan mikser sekalipun dengan
kecepatan rendah karena udara akan ""lari" dari adonan dehingga kue
tidak bisa mengembang sempurna.
Margarin Cair
- Margarin/mentega
cair diperoleh dengan memanaskannya di atas api kecil hingga sebagian
besar margari/mentega mencair, tapi tidak perlu mencair seluruhnya. Jika
masih ada yang menggumpal angkat saja dari api, lalu aduk hingga
mencair seluruhnya. Margarin/mentega cair warnanya harus tetap kuning
kental. Mencairkan margarin/mentega terlalu lama akan menghilangkan uap
air dalam margarin.
- Margarin/mentega
dicairkan sesaat sebelum dicampurkan ke dalam adonan. Karena jika
margarin dibiarkan terlalu lama, lemak di dalamnya akan terpisah dengan
cairannya sehingga akan sulit dalam proses pencampuran ke dalam adonan
- Pencampuran
margari/mentega cair ke dalam adonan dilakukan dengan menuangkannya
sedikit-sedikit. Aduk ringan dengan gerakan memutar dari atas kebawah.
Setelah tercampur rata tuang kembali sedikit margarin cair. Begitu
seterusnya hingga margarin cair habis.
- Lakukan
pengadukan margarin cair bersama adonan dengan cara yang benar.
Pengadukan margarin cair yang terlalu lama bisa menyebabkan cake bantat.
Memanggang Cake
- Loyang
yang akan digunakan untuk cake sebaiknya dilapisi kertas roti. Jangan
memoles loyang dengan margarin dan menaburi tepung tepung tergu karena
bagian luar cake akan menjadi tebal dan terkelupas.
- Panaskan
oven setidaknya 15 menit sebelum adonan cake dimasukkan agar oven sudah
cukup panas saat digunakan untuk memanggang cake.
- Usahakan
untuk tidak terlalu sering membuka pintu oven saat cake sedang
dipanggang. Setidaknya selama 15 menit pertama. Setalah itu oven baru
boleh dibuka untuk menguji kematangan cake.
- Cake
yang tipis membutuhkan proses pemanggangan dengan suhu oven lebih
tinggi (kurang lebih 200 derajat), sedangkan untuk cake tebal suhu oven
harus lebih rendah (kurang lebih 160 derajat).
- Untuk
mengetes kematangan cake bisa digunakan tusuk sate. Lakukan dengan
menusuk bagian tengah cake. Jika tusukannya licin, tandanya cake telah
matang. Namun jika masih ada adonan basah menempel pada tusuk sate,
artinya cake masih perlu dioven kembali
Sebaiknya Anda Tahu
- Tekstur
cake terasa kering terjadi karena proses mencairkan margarin terlalu
lama, sehingga uap air dalam margarin hilang dan mengakibatkan cake
menjadi kurang lembap.
- Tekstur
cake berlubang dan kasar terjadi karena pemakaian putih telur telalu
banyak di samping juga pemakaian margarin yang terlalu sedikit.
- Cake mudah keras dan kering, biasanya karena terlalu banyak menggunakan baking powder
- Bagian
tengah cake masih basah, sedangkan luarnya sudah matang. Ini karena
suhu oven terlalu panas. Buka sedikit pintu oven supaya suhu panasnya
keluar, kemudian panggang kembali seperti biasa.
- Permukaan
cake jadi tebal dan cekung. Ini terjadi karena jumlah terigu yang
digunakan kurang. Sebaliknya permukaan cake menggunung ke tengah terjadi
karena pemakaian tepung terigu terlalu banyak.
- Permukaan
cake pecah dan terbeah. Ini disebabkan beberapa hal, di antaranya
pemakaian tepung terigu dengan kadar protein tinggi atau komposisi
tepung terigu dan gula terlalu banyak. Suhu oven yang kurang panas juga
bisa jadi penyebabnya.