Kamis, 15 Mei 2014

kesabaranku

~ Aku Tidak Akan Menyesal ~

Ketika orang lain melukai dan menyakiti hatiku, aku mengeluh pada Tuhan,
mengapa aku harus mengalami hal tersebut. Namun, melalui hal itu Tuhan mengajarkanku
bagaimana melakukan perintahNya untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diriku sendiri
dan mengampuni seperti Tuhan mengampuni kesalahanku.

Terkadang aku merasa berjalan sendiri dan merasa beban yang aku pikul,
terlalu berat aku berpikir betapa kejamnya Tuhan membuat aku seperti ini.
Namun, perlahan-lahan aku sadari bahwa akulah yang sombong, aku mengandalkan kekuatanku sendiri,
sedangkan Firman Tuhan mengatakan diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan.

Saat situasi mulai tidak menyenangkan dan aku merasa semua orang membuatku marah
dan tidak dapat bekerja sama aku meledak-ledak dalam amarahku sendiri
dan tanpa ku sadari hal itu membuat kondisi hatiku semakin memburuk,
kemudian aku menyesal dan menyalahkan diriku karena tidak dapat berubah.
Namun, lewat hal ini aku belajar menaati perkataanNya bahwa amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

Dalam keadaan baik aku memuji Tuhan dan semenit kemudian dengan lidah yang sama
menghakimi atau bersungut-sungut ketika keadaan berubah menjadi tidak mengenakan.
Namun, tegurannya membuat aku menyadari bahwa perkataanku dapat "membunuh" atau "membangun"
diriku sendiri dan orang lain karena tidak boleh terjadi demikian :
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.

"Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku"
ayat ini yang mengajarkanku bagaimana melihat kasih Allah lebih dalam,
dan merasakan betapa besar kasih yang Ia curahkan kepadaku dan memulihkan hatiku
dari sakitnya ketika orang terdekatku menjauh saat kejatuhanku.

Aku pernah merasakan bagaimana rasanya ketika membutuhkan bantuan
dan semua orang yang aku hubungi seakan lenyap ditelan bumi,
aku hanya bisa menyalahkan mereka dan kehidupan. Dan tanpa aku sadari bahwa saat itu
Tuhan sedang mengajarkanku mengandalkan Dia, hanya Dia saja seperti apa yang dikatakanNya
supaya imanku tidak bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Namun, sekarang aku mengerti pengalaman pahit terdahulu yang aku telah lalui menjadikanku kuat hari ini.
Hari ini ketika aku memejamkan mata dan merenungkan lebih dalam karya-karya yang Tuhan ukir dalam hidupku, air mataku mengalir dan mulutku penuh dengan ucapan syukur untuk setiap rasa pahit, getir, dan manis yang pernah aku rasakan, semua hal itu membuatku dapat membantu teman-temanku yang tengah mengalami hal-hal yang sama, dan aku tahu aku dapat memberi motivasi dan kesaksian bagi mereka bukan karena aku hebat, hanya karena Tuhan mengijinkanku mengalaminya terlebih dahulu dan tangan kasihNya selalu terulur bagiku.
Dan sekarang aku dapat berkata kepadaNya dengan segenap hatiku, untuk semua hal yang baik ataupun tidak baik yang pernah singgah dalam kehidupanku :

"Bapa, aku tidak akan menyesal telah lahir ke dunia. Yang akan menjadi penyesalan terbesarku adalah saat aku membuka mata pertama kali sampai aku menutup mata untuk terakhir kalinya, tetapi aku tidak pernah mengenalMu."
[HTcom]
Tuhan Yesus memberkati anda selalu.

Renungan firman

Foto: Mendaki Ke Bukit Sion

Mendaki gunung berbicara tentang pengorbanan, perjalanan yang tidak mudah. Orang Kristen tidak dimaksudkan untuk berjalan di taman penuh bunga, menjumpai hal-hal indah yang bisa dinikmati. Ada sebuah gambaran yang TUHAN YESUS berikan pada kita untuk menggambarkan perjalanan kekristenan kita.

  ►  Sejarah Kota Daud di Bukit Sion :

2 Samuel 5:6 — “ Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk kemari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk kemari."

Maksud orang buta dan timpang yang dikatakan orang Yebus adalah mereka menghina Daud karena sejak Yosua masuk tanah perjanjian, suku Yebus di Gunung Sion ini tidak pernah dikalahkan oleh bangsa Israel. ALLAH berkata kepada bangsa Israel untuk mengalahkan semua raja. Israel telah mengalahkan 31 raja, tapi ada suku terakhir yang sepertinya mereka malas merebut daerahnya.

Bangsa Israel sudah merasa enak, sudah ada tempat yang cukup, untuk apa susah susah merebut kota di atas gunung dengan kubu pertahanan yang kuat (Sion = kubu pertahanan). Tabiat ini mengalir dari generasi ke generasi sampai Daud mendapat visi untuk merebut kota terakhir itu. Waktu Daud ingin merebut, suku Yebus menghina karena selama 375 tahun mereka tidak pernah dikalahkan. Hal ini sepertinya sudah menjadi zona nyaman, menjadi tradisi.

Ternyata, inilah yang sering terjadi dalam diri kita. TUHAN berkata kita akan mendapat sesuatu, ada janji TUHAN yang gemilang di depan. Tapi kecenderungan manusia ketika mendapatkannya, mereka malas untuk menjaga, memelihara apa yang sudah ada di tangan. Manusia menyenangi sesuatu yang sudah nyaman, dan tidak mau lagi maju untuk meraih yang TUHAN janjikan. TUHAN seringkali mengajak umat-NYA untuk keluar dari zona nyaman, karena janji TUHAN lebih besar dari apa yang kita dapatkan sekarang.

Kalau tahun ini dengan tahun depan kita tetap sama, berarti kita sedang berjalan mundur karena teknologi berjalan terus. TUHAN adalah TUHAN yang dinamis, penuh dengan janji-janji, penuh dengan rencana besar supaya kita bisa menggapainya, bisa dibentuk TUHAN dan supaya kita luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan. 2 Petrus 1:4 — “ Dengan jalan itu IA telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia."

Bagaimana Yusuf bisa bertahan dari godaan istri Potifar, bisa tidak memiliki kepahitan walaupun telah dijual saudaranya, dibuang ke sumur, dianggap mati, masuk penjara. Karena saat muda, dia memiliki visi TUHAN, dia tahu dia berbeda, memiliki janji TUHAN, masa depan yang cerah dan dia tidak akan mengorbankan masa depan gemilang itu hanya dengan semangkuk kacang merah (kenikmatan duniawi).

  ►  Arti Gunung Sion :

1. Kota Daud.
Berhati-hatilah dengan zona nyaman. Jangan pernah menyangka kita sudah mendapat seluruh penggenapan janji TUHAN karena TUHAN memiliki rencana yang lebih dahsyat dalam hidup kita. Efesus 3:20 — “ Bagi DIA-lah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita."

2. “Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu." 1 TAWARIKH 15:1
Daud merebut Kota Sion dan mendirikan tempat bagi Tabut. Mazmur 9:12 — “ Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-NYA di antara bangsa-bangsa." Gunung Sion adalah lambang penyembahan dan pujian, pondok Daud yang sudah digenapi TUHAN, untuk kita bisa masuk di balik tirai, merasakan hadirat TUHAN. Jangan remehkan hadirat TUHAN, karena ini adalah sesuatu yang berharga. Dalam gereja akhir jaman ini, TUHAN sedang memulihkan penyembahan dan TUHAN berbicara langsung kepada umat-NYA.

3. Kebangkitan rohani dalam jaman gereja, jiwa-jiwa diselamatkan. Inilah visi yang TUHAN tetapkan bagi gereja, jangan sampai kita kehilangan visi, kehilangan api penginjilan dari TUHAN. Pondok Daud berbicata tentang bait TUHAN "Pada hari itu AKU akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; AKU akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; AKU akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala." (Amos 9:11) Digenapi dalam Kisah Para Rasul 15:14-17 — “ Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula ALLAH menunjukkan rahmat-NYA kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-NYA. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Kemudian AKU akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan KU-bangun kembali dan akan KU-teguhkan, supaya semua orang lain mencari TUHAN dan segala bangsa yang tidak mengenal ALLAH, yang KU-sebut milik-KU demikianlah firman TUHAN yang melakukan semuanya ini."
Lebih dari sekedar bangunan megah, tetapi mengenai jiwa-jiwa, umat yang dibangkitkan TUHAN dari seluruh dunia. TUHAN akan melihat setiap suku menjadi bagian dari Kerajaan ALLAH di surga.

4. Tempat bagi orang kudus, dewasa yang sulung dan memiliki porsi ganda, Ibrani 12:22-23 — “ Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota ALLAH yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada ALLAH, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna."

Wahyu 17:14 — “ Mereka akan berperang melawan ANAK DOMBA. Tetapi ANAK DOMBA akan mengalahkan mereka, karena IA adalah TUAN di atas segala tuan dan RAJA di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan DIA juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Tahapan TUHAN melihat tingkatan orang Kristen sehingga bisa menuju kesempuraan yang TUHAN maksudkan :

1.  Terpanggil
1 Petrus 2:9 — “ Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan ALLAH sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari DIA, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-NYA yang ajaib." kita orang-orang yang terpanggil dalam nama YESUS KRISTUS.

2.   Dipilih berbicara tentang orang yang tahu maksud TUHAN.
Seorang hamba dan anak bisa berada dalam satu rumah. Hamba melayani tuannya, anak juga menuruti orang tuanya. Namun ada perbedaan yang besar, seorang hamba tidak pernah mendapatkan warisan, tapi seorang anak mewarisi bagian dari orang tua. Pastikan bahwa kita bukan saja terpanggil tapi dipilih bagi kemuliaan-NYA. Saat yusuf berusia 17 tahun, dia dipanggil TUHAN, dipilih TUHAN diutus ke Mesir. Dipilih artinya dikhususkan dari sekelompok orang untuk melakukan suatu pekerjaan khusus.

3.  Setia.
Mudah sekali menemukan orang pintar tapi sulit mendapat orang yang setia. TUHAN memanggil kita untuk setia. TUHAN tidak menjanjikan bahwa semua hari selalu cerah, penuh berkat tanpa kemalangan. TUHAN mau membentuk kita dari kemalangan seperti Ayub. Maksud TUHAN melalui kemalangan adalah memurnikan seorang yang benar menjadi lebih benar. Ada panggilan supaya kita bisa masuk ke bukit Sion, tapi bukan sebuah perjalanan yang mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kualifikasi bagi orang yang mau masuk dan tinggal dalam bukit Sion. Mazmur 24:3-4 — “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-NYA yang kudus?" Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu."

4.  Bersih tangannya dan murni hatinya.
Hal ini berbicara tentang tanggungjawab. Contoh : Pilatus saat menghadapi kasus TUHAN YESUS KRISTUS, diperhadapkan kepada 2 hal, bangsa Israel yang meminta TUHAN YESUS disalib dan istrinya yang memperingatkan untuk tidak berperkara dengan TUHAN YESUS karena YESUS orang kudus. Pilatus adalah wakil Roma yang ditugaskan menguasai Israel, gejolak bangsa ini membuat kinerja Pilatus di mata Roma kurang baik. Pilatus mencuci tangannya, lari dari tanggungjawab. TUHAN YESUS berkata orang yang masuk ke gunung Sion bukan orang yang lari dari tanggung jawab. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat ALLAH. Matius 5:8

Salomo cinta kepada TUHAN tapi juga mencintai perempuan asing.
1 Raja-Raja 3:3 — “ Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan."
1 Raja-Raja  11:1 — “ Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het."

Jangan bersandar kepada pengertian hati karena hati kita selalu bercabang, seperti Salomo yang menggubah banyak amsal tapi tidak bisa mengendalikan nafsunya sendiri. Janganlah kita memiliki hati yang bercabang karena hati bercabang tidak murni dan TUHAN tidak mau orang tidak murni masuk gunung Sion.

5.  Tidak menyerahkan kepada penipuan/tidak menyembah berhala.
Berhala adalah hal yang lebih kita cintai daripada TUHAN. Yudas Iskariot adalah orang yang diurapi TUHAN luar biasa, salah satu dari 12 rasul utama. Tapi cintanya akan uang lebih dari cintanya kepada TUHAN YESUS, sehingga menjual YESUS KRISTUS seharga 30 keping perak. Keselamatan yang kita terima tidak menjamin bahwa keseluruhan hidup akan masuk surga karena ternyata apa yang kita cintai bisa menarik kita masuk neraka.

6.  Tidak bersumpah palsu.
Percayalah TUHAN mengajak kita naik ke gunung TUHAN yang kudus karena TUHAN memiliki janji-janji yang berharga bagi kita, AMIN.

TUHAN YESUS Memberkati.
Mendaki Ke Bukit Sion

Mendaki gunung berbicara tentang pengorbanan, perjalanan yang tidak mudah. Orang Kristen tidak dimaksudkan untuk berjalan di taman penuh bunga, menjumpai hal-hal indah yang bisa dinikmati. Ada sebuah gambaran yang TUHAN YESUS berikan pada kita untuk menggambarkan perjalanan kekristenan kita.

► Sejarah Kota Daud di Bukit Sion :

2 Samuel 5:6 — “ Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk kemari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk kemari."

Maksud orang buta dan timpang yang dikatakan orang Yebus adalah mereka menghina Daud karena sejak Yosua masuk tanah perjanjian, suku Yebus di Gunung Sion ini tidak pernah dikalahkan oleh bangsa Israel. ALLAH berkata kepada bangsa Israel untuk mengalahkan semua raja. Israel telah mengalahkan 31 raja, tapi ada suku terakhir yang sepertinya mereka malas merebut daerahnya.

Bangsa Israel sudah merasa enak, sudah ada tempat yang cukup, untuk apa susah susah merebut kota di atas gunung dengan kubu pertahanan yang kuat (Sion = kubu pertahanan). Tabiat ini mengalir dari generasi ke generasi sampai Daud mendapat visi untuk merebut kota terakhir itu. Waktu Daud ingin merebut, suku Yebus menghina karena selama 375 tahun mereka tidak pernah dikalahkan. Hal ini sepertinya sudah menjadi zona nyaman, menjadi tradisi.

Ternyata, inilah yang sering terjadi dalam diri kita. TUHAN berkata kita akan mendapat sesuatu, ada janji TUHAN yang gemilang di depan. Tapi kecenderungan manusia ketika mendapatkannya, mereka malas untuk menjaga, memelihara apa yang sudah ada di tangan. Manusia menyenangi sesuatu yang sudah nyaman, dan tidak mau lagi maju untuk meraih yang TUHAN janjikan. TUHAN seringkali mengajak umat-NYA untuk keluar dari zona nyaman, karena janji TUHAN lebih besar dari apa yang kita dapatkan sekarang.

Kalau tahun ini dengan tahun depan kita tetap sama, berarti kita sedang berjalan mundur karena teknologi berjalan terus. TUHAN adalah TUHAN yang dinamis, penuh dengan janji-janji, penuh dengan rencana besar supaya kita bisa menggapainya, bisa dibentuk TUHAN dan supaya kita luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan. 2 Petrus 1:4 — “ Dengan jalan itu IA telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia."

Bagaimana Yusuf bisa bertahan dari godaan istri Potifar, bisa tidak memiliki kepahitan walaupun telah dijual saudaranya, dibuang ke sumur, dianggap mati, masuk penjara. Karena saat muda, dia memiliki visi TUHAN, dia tahu dia berbeda, memiliki janji TUHAN, masa depan yang cerah dan dia tidak akan mengorbankan masa depan gemilang itu hanya dengan semangkuk kacang merah (kenikmatan duniawi).

► Arti Gunung Sion :

1. Kota Daud.
Berhati-hatilah dengan zona nyaman. Jangan pernah menyangka kita sudah mendapat seluruh penggenapan janji TUHAN karena TUHAN memiliki rencana yang lebih dahsyat dalam hidup kita. Efesus 3:20 — “ Bagi DIA-lah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita."

2. “Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu." 1 TAWARIKH 15:1
Daud merebut Kota Sion dan mendirikan tempat bagi Tabut. Mazmur 9:12 — “ Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-NYA di antara bangsa-bangsa." Gunung Sion adalah lambang penyembahan dan pujian, pondok Daud yang sudah digenapi TUHAN, untuk kita bisa masuk di balik tirai, merasakan hadirat TUHAN. Jangan remehkan hadirat TUHAN, karena ini adalah sesuatu yang berharga. Dalam gereja akhir jaman ini, TUHAN sedang memulihkan penyembahan dan TUHAN berbicara langsung kepada umat-NYA.

3. Kebangkitan rohani dalam jaman gereja, jiwa-jiwa diselamatkan. Inilah visi yang TUHAN tetapkan bagi gereja, jangan sampai kita kehilangan visi, kehilangan api penginjilan dari TUHAN. Pondok Daud berbicata tentang bait TUHAN "Pada hari itu AKU akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; AKU akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; AKU akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala." (Amos 9:11) Digenapi dalam Kisah Para Rasul 15:14-17 — “ Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula ALLAH menunjukkan rahmat-NYA kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-NYA. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Kemudian AKU akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan KU-bangun kembali dan akan KU-teguhkan, supaya semua orang lain mencari TUHAN dan segala bangsa yang tidak mengenal ALLAH, yang KU-sebut milik-KU demikianlah firman TUHAN yang melakukan semuanya ini."
Lebih dari sekedar bangunan megah, tetapi mengenai jiwa-jiwa, umat yang dibangkitkan TUHAN dari seluruh dunia. TUHAN akan melihat setiap suku menjadi bagian dari Kerajaan ALLAH di surga.

4. Tempat bagi orang kudus, dewasa yang sulung dan memiliki porsi ganda, Ibrani 12:22-23 — “ Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota ALLAH yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada ALLAH, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna."

Wahyu 17:14 — “ Mereka akan berperang melawan ANAK DOMBA. Tetapi ANAK DOMBA akan mengalahkan mereka, karena IA adalah TUAN di atas segala tuan dan RAJA di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan DIA juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Tahapan TUHAN melihat tingkatan orang Kristen sehingga bisa menuju kesempuraan yang TUHAN maksudkan :

1. Terpanggil
1 Petrus 2:9 — “ Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan ALLAH sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari DIA, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-NYA yang ajaib." kita orang-orang yang terpanggil dalam nama YESUS KRISTUS.

2. Dipilih berbicara tentang orang yang tahu maksud TUHAN.
Seorang hamba dan anak bisa berada dalam satu rumah. Hamba melayani tuannya, anak juga menuruti orang tuanya. Namun ada perbedaan yang besar, seorang hamba tidak pernah mendapatkan warisan, tapi seorang anak mewarisi bagian dari orang tua. Pastikan bahwa kita bukan saja terpanggil tapi dipilih bagi kemuliaan-NYA. Saat yusuf berusia 17 tahun, dia dipanggil TUHAN, dipilih TUHAN diutus ke Mesir. Dipilih artinya dikhususkan dari sekelompok orang untuk melakukan suatu pekerjaan khusus.

3. Setia.
Mudah sekali menemukan orang pintar tapi sulit mendapat orang yang setia. TUHAN memanggil kita untuk setia. TUHAN tidak menjanjikan bahwa semua hari selalu cerah, penuh berkat tanpa kemalangan. TUHAN mau membentuk kita dari kemalangan seperti Ayub. Maksud TUHAN melalui kemalangan adalah memurnikan seorang yang benar menjadi lebih benar. Ada panggilan supaya kita bisa masuk ke bukit Sion, tapi bukan sebuah perjalanan yang mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kualifikasi bagi orang yang mau masuk dan tinggal dalam bukit Sion. Mazmur 24:3-4 — “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-NYA yang kudus?" Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu."

4. Bersih tangannya dan murni hatinya.
Hal ini berbicara tentang tanggungjawab. Contoh : Pilatus saat menghadapi kasus TUHAN YESUS KRISTUS, diperhadapkan kepada 2 hal, bangsa Israel yang meminta TUHAN YESUS disalib dan istrinya yang memperingatkan untuk tidak berperkara dengan TUHAN YESUS karena YESUS orang kudus. Pilatus adalah wakil Roma yang ditugaskan menguasai Israel, gejolak bangsa ini membuat kinerja Pilatus di mata Roma kurang baik. Pilatus mencuci tangannya, lari dari tanggungjawab. TUHAN YESUS berkata orang yang masuk ke gunung Sion bukan orang yang lari dari tanggung jawab. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat ALLAH. Matius 5:8

Salomo cinta kepada TUHAN tapi juga mencintai perempuan asing.
1 Raja-Raja 3:3 — “ Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan."
1 Raja-Raja 11:1 — “ Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het."

Jangan bersandar kepada pengertian hati karena hati kita selalu bercabang, seperti Salomo yang menggubah banyak amsal tapi tidak bisa mengendalikan nafsunya sendiri. Janganlah kita memiliki hati yang bercabang karena hati bercabang tidak murni dan TUHAN tidak mau orang tidak murni masuk gunung Sion.

5. Tidak menyerahkan kepada penipuan/tidak menyembah berhala.
Berhala adalah hal yang lebih kita cintai daripada TUHAN. Yudas Iskariot adalah orang yang diurapi TUHAN luar biasa, salah satu dari 12 rasul utama. Tapi cintanya akan uang lebih dari cintanya kepada TUHAN YESUS, sehingga menjual YESUS KRISTUS seharga 30 keping perak. Keselamatan yang kita terima tidak menjamin bahwa keseluruhan hidup akan masuk surga karena ternyata apa yang kita cintai bisa menarik kita masuk neraka.

6. Tidak bersumpah palsu.
Percayalah TUHAN mengajak kita naik ke gunung TUHAN yang kudus karena TUHAN memiliki janji-janji yang berharga bagi kita, AMIN.

TUHAN YESUS Memberkati.
.

Jumat, 09 Mei 2014

Kesabaran,ku

Enta apa yang membuat..orang tidak mau untuk berbagi Kasih..
sahabat...bukankah baru selesai mendengar khotba?...
hanya sahabat yang akrab yang menjadi sahabat mereka..
biar saja...biar saja...jangan ambil pusing...
belajar dari pengalaman hidup...ketika kita tidak melakukan kesalahan
jalanilah hidup ini tanpa harus memandang orang lain...

mulai dari sekarang ...hidupku buakan milik orang lain..
jadi hubungan yang harus kujaga dengan Tuhan Yesus...bukan
orang disekitarku...yang mau menjadi sahabat itulah saudaraku
yang tidak mau..untuk apa aku harus menjilat-jilat..seperti kucing..
jika bisa aku bilang bisa jika tidak aku bilang tidak....

sahabat....dimana Kasih Tuhan Yesus
dihatimu yang harus kau bagi?